Rabu, 28 Maret 2012

unforgettable moment in 26 march 2012.. i meet Raditya Dika!


Hari ini, Saya hanya bisa mengingat kejadian waktu hari senin. saya tertawa, senyum, diam, sampai nangis. saya ga tau, kenapa saya terlihat seperti orang gila begini? Hari senin, hari dimana membuatku bahagia. Banget.
Akhirnya saya bertemu dia. Dia penulis, blogger, dan astist. Dia Raditya Dika. Mungkin ini agak atau memang terlihat lebay. Tapi, saya hanyalah manusia biasa yang hanya ingin mewujudkan salah satu impian. Bertemu dengan orang yang telah memberiku inspirasi. Isnpirasi berupa semangat akan menjalani hidup, karena tulisannya dapat membuat siapapun tertawa dan mendapat nilai moral juga. Inspirasi untuk ‘mencoba’. Saya mencoba menulis seperti sekarang, ingin mengikuti jejaknya. Saya juga ingin mencoba stand up comedy. Tetapi, saya malu. Saya presentasi di kelas masih sering gugup, apalagi harus didepan orang yang belum dikenal. :)
Hari senin, saya mendapat salah dua pelajaran (?):
Pertama, dibalik sifat cuek papah ternyata dia care sama saya. Dia sayang saya. Dia selalu peduliin anaknya. Saya sayang papah. Terimakasih atas perjuangan papah buat saya dan keluarga.
Kedua. Allah sayang sama hambanya yang selalu berusaha. Dan itu telah terbukti.  Allah mewujudkan salah satu mimpiku yang sempat terpikir ini tidak akan terwujud.  Dan saya tau “segala sesuatu apabila diperjuangkan, pasti akan mendapatkan hasil sesuai perjuangan itu.”
Saya susah payah untuk dapat bertemu bang Dika. Dari sekolah, pada saat istirahat sholat dzuhur saya meminta ijin untuk ikut talkshow di UIN 2 Samata Gowa. Sampai harus bolak-balik, dari ruang BK-ruang guru kira2 4xan.  Tapi, saya tetap berusaha, karnaini hanya tinggal sedikit lagi. Saya piker hari ini akan gagal karena adanya demo. Jika itu terjadi, saya tidak dapat menaiki angkot untuk ke kampus 2 UIN. Tapi, untung Papah belum kembali ke Bone. Saya diantar ke sana dengan mengikuti arah angkot. Papah waktu itu hanya mengenakan celana pendek dan baju tanpa jacket, panas-panasan hanya untuk mengantarku. Saya ga malu karena perjungan papah. Terlihat lebay? Ya terserah pendapat kalian :)
Ketika saya tiba disini, dan sudah dimulai, tetapi saya dapat tempat diatas, dan tidak dapat melihat dengan jelas. Saya sabar. Hari ini saya membawa kado, sebuah gambar illustrasi. Saya ga jago gambar karena saya baru belajar.

Saya menunggu kak Za, admin @radiversmks. Dia datang agak terlambat. Ketika ia datang, dia berada di atas, dam saya hanya melambaikan tangan lalu melanjutkan tulisan saya. Ketika sedang asyik menulis hal2 yang disuruhkan bang Dika tadi, kak Za menelpon  dan menyuruh saya untuk naik ke atas menemuinya. Ketika itu juga saya mengetahui bahwa bang Dika jam 16.300 wita cek in! kita ga sempat untuk bertemu. Kak Za & kak Nana, bertanya pada panitia talkshow, dan dia berkata bang Dika sehabis dari sini dia langsung ke Bandara. Berulang kali kak Za & kak Nana menelpon dan sms koko Wira (manager bang Dika) tapi tetap tidak bisa karena alasan “mau kejar pesawat.”
Kita mengatur rencana, sehabis talkshow kita akan mencegat bang Dika dibawah. Pas selesai, kita semua berlari. Tapi, saya melupakan kado saya yang tertinggal di tempat duduk. Akhirnya mereka lari mengejar, sedangkan saya kembali mengambil kado. Ketika saya turun dan ternyata.. meraka gagal.
Lalu kita berencana mau ke Bandara, dengan menaiki taksi. Pas dapat taksi, kita naik dan bernegoisasi dengan supir agar argonya diturunin. Kesepakatan terjadi, dan kita disuruh bayar tol sendiri. dari samata gowa ke bandara, ujung pangkal ujung. Lewat tol macet karena demo. Ketika terjebak macet di tol, pak supir mendapat telepon dari ‘samata gowa’. Dia kaget dan bertanya siapa yang menelponnya ke kita. Kami kaget, karna kami tidak ada yang menelponnya. Sampai akhirnya dia tersadar bahwa.. ‘dia salah jemput penumpang’. Tadi pak supir mengira kita yang memesan taksinya. Ternyata bukan, dia salah jemput penumpang. Kita semua ngakak. Kok bisa sih salah jemput? :))
Sesampainya di Bandara Sultan Hasanuddin, kita langsung merencanakan dan mencari cara agar bisa masuk ke dalam. Tapi, ga ketemu. Kak Z, kak Nana dan kak Mizzcuit lagi diskusi, saya langsung selonjoran karena capek dan mual. Sampai ada yang mengusulkan saran agar kita bisa masuk ke dalam melalui pintu kedatangam, tapi ketika mulai berjalan, saya terdiam dan balik ke belakang, berharap bang Dika datang dan itu sebuah keajaiban. Kak Nana juga menghadap belakang, dia mempunyai feeling tapi saya tidak memperhatikannya sampai.. dia berteriak “itu! Itu diaaa!” disaat itu saya hanya melihat mobil, dan tidak melihat bang Dika. Kita semua berlari, saat itu juga saya jadi lupa kalo saya sedang mual. -_-
Kita bertemu bang Dika dengan muka baru bangun tidurnya. Saya mendekatinya sambil berkata.. “bang Dikaa..” hampir menangis, tapi ga keluar-keluar. Seneng banget yaa Allah. Bang Dika lalu menyapa kami “hei halohalo” sambil tersenyum.  Saya refleks menanyakan “bang dika, tadi saya mention kok ga dibales sih?”. “oh iya masa? Hahaha” jawabnya sambil tertawa. Kita memberinya kado. Dan bang dika lalu mengatakan “mau foto bareng ya? Yuk ayuk foto bareng, rame-rame aja ya” dan bang dika memberikan kado kita ke koko Wira. oh iya, waktu itu pas mau foto, tiba-tiba panitia ikut nimbrung di berfoto sama kta. ada 1 foto di panitia, dan kita lupa yang mana orangnya -__- Tapi, kita hanya sebentar, mungkin hanya 5 menitan. Tapi, lumayan daripada ga ketemu.  Dia berkata kalo dia ga bisa lama-lama karena mau ngejar pesawat yang mau berangkat.. ketika itu dia meminta ijin pergi. Dan saya masi terdiam akan hal yang barusan terjadi. Menatapnya dari jauh semakin lama semakin menghilang, bang Dika cek in. saya bodoh, kenapa saya tidak mengantarnya jalan, dan malah terdiam? Yasudahlah.


Dan sampai rumah saya tersadar bahwa.. bang Dika lebih tinggi dari saya. Saya kira kita sama tinggi, karena banyak yang orang bilang dia “pendek” :D saya ingin membully untuk lucu-lucuan.. tetapi gagal.. -__-
Oke, see yaa bang Dika. Semoga Tuhan mengijinkan kita bertemu kembali. Amien O:)
Sampai jumpa dip sot berikutnya :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar