Senin, 30 Juni 2014

aku melihatnya lagi

Aku melihatnya lagi.
Beberapa hari yang lalu aku bermimpi.
Aku bertemu dengannya dan mencoba bersembunyi.
Namun ia dapat menemukanku.
Lalu memanggilku dengan senyuman.
Senyumannya menyambutku seakan akulah seseorang baginya.
Aku melihatnya lagi.
Dia seperti rapuh tetapi tetap berjalan lurus.
Tanpa menoleh lagi.
Saudara perempuannya mencoba membuat lelucon.
Dia tersenyum.
Tak begitu bersemangat. Entah apa di pikirannya.
Aku masih melihatnya dari sini. Dari tempatku.
Susah untuk memanggilnya. Seperti ada yang menahan suaraku.
Dia berjalan lurus ke depan diiringi saudara kandungnya. Beberapa kukenali.
Saat dia menghilang dari eskalator, suaraku dapat keluar.
Aku memeluk perempuan di sampingku, agak terisak lalu berkata,
"Aku melihatnya lagi."

-Niky-

Minggu, 15 Juni 2014

masih ingin mencoba?

Pagiku terbuat dari langit gelap yang tak diharapkan. Sepertinya hari akan hujan. Dan sebaiknya aku kembali mengunci pintu kamar dan tak berusaha membuat dendam.
Sehari lalu kudapat kabar dari seseorang yang mengenalku sejak dulu.
"Dia sudah tidak mencintaimu." Katanya pelan di depan telingaku. Seperti meriam yang menghujam.
Aku terpaku.
"Terus aku harus percaya denganmu?"
"Itu yang kutau dari teman perempuannya."
Aku tertawa dan dia, temanku itu, menatap bingung.
Memangnya aku bodoh? Kataku dalam hati.
Perempuan itu menyukai lelakiku, dan berusaha tak memperlihatkannya.
Pada dasarnya aku perempuan. Lalu ingin menipu perasaan!
Aku terus tertawa, membuatnya pergi meninggalkanku seperti orang gila.
Kasihan kalian berdua.
Aku tak lantas mencari tahu soal itu.
Aku dicinta. Dan itu olehnya.
Walau tak sehebat sebelumnya. Tak semewah sebelumnya. Di masa ini yang cukup membuatku bahagia adalah kami saling mencinta.
Jangan coba menasihati orang yang sedang jatuh cinta. Jangan pernah berharap orang yang sedang jatuh cinta akan mendengar.
Jangan mencoba membodohi orang yang jatuh cinta. Sepertiku.
Silahkan untuk berbohong, silahkan untuk membodohi.
Jangan sampai, semua itu malah menjebakmu?
Aku orang yang sedang jatuh cinta, dan mempunyai perasaan yang cukup peka.
Senjata makan tuan itu bisa menjadi nyata.
Masih ingin mencoba?

Minggu, 08 Juni 2014

hari pertama.

Dan pada akhirnya kesibukan-kesibukan menghadiahkan sebuah pertemuan. Sebuah waktu yang dinantikan, yang tepat, yang menyenangkan.
Kita.
Sebuah malam yang panjang di hari pertama yang merupakan perjalanan.
Berjalan berdua.
Tak ada kata yang bisa disebut kecuali ini adalah cintaku.
Dengan rasa canggung, rasa mencuri untuk memandangnya, rasa yang tidak keruan.
Ini cintaku.
Ia bertanya akan hari ini. Malam ini di tempat yang kami kunjungi.
Di malam ini aku berkunjung di matanya. Mencoba mencari tahu apa aku hidup di dalamnya.
Sepertinya. Abu-abu yang kutemukan.
Namun diluar dugaan, dia menunjukkan semuanya. Bercerita dan mendengarkan omong kosong.
Semua masih omong kosong jika kita masih berjalan di tempat.
Omong kosong.
Di hari pertama, aku mulai ingin memeluknya dan menumpahkan luka-luka yang kusimpan rapi.