Akhirnya kepastian itu datang. Iya, ketika aku selesai menulis post sebelumnya, aku di kirimin sebuah voicenote, berawal dari ping yang aku dapatkan dari Inceng. Dia mengirimiku voicenote, yang panjangnya sekitar kurang lebih 3 menit. Aku bertanya kepada Inceng “itu voicenote apa?” rasa deg-degan yang penasaran menyelimutiku, aku mempunyai pikiran, apakah Inceng bernyanyi di voicenote buat aku, tapi itu tidak mungkin. Apakah dia bertanya melalui voicenote, atau terakhir ini adalah isi cerita dari dia, seseorang yang menggantung hubunganku. (bukan Inceng).
Inceng membalas blackberry messager-ku, dan dia berkata: “coba dengerin dulu aja. Saya mau latihan dulu ya.” Lalu aku mencoba membuka isi voicenote itu, dan aku mendengar ada perempuan yang berbicara: “kenapa kamu tidak suka dengan dia?” yang aku tahu, itu adalah suara dari Inceng. Dengan rasa yang sangat bingung, lalu aku menutup voicenote itu da menyimpannya. Aku tidak berani melanjutkan, karena aku tahu itu bagaimana kelanjutannya. Fix, itu adalah rekaman percakapan Inceng, dia, dan teman saya perempuan.
Aku kembali flashback ke beberapa jam yang lalu. Aku melihat dia seperti menjauh. Teman perempuanku yang aku kira dia baik juga menjauhiku. Tidak layak aku tuliskan namanya disini. Aku sempat mendengar kalimat ketika aku dan teman-teman perempuanku dan juga kebetulan ada dia. Teman perempuanku akan ku samarkan menjadi “Aya”
Aya berbicara sama dia dan bertanya “kenapa kamu tidak suka dia?” kata yang membuatku mengerti ini adalah kode dan juga sindiran buatku. Lalu aku juga mendengar dia berkata “kah saya tidak suka!” damn! Aku benar-benar ingin pulang lebih cepat saat itu.
Kembali ke voicenote. Malamnya aku ke rumah teman untuk refreshing. Aku kalau mempunyai beban atau masalah, selalu pergi sendirian menaiki si merah atau motor merah. Aku suka sendirian, itu membuatku tenang, dan aku bisa mendengarkan lagu sambil bernyanyi saat itu juga. Saat itu aku flashback semua kejadian yang terjadi, aku pun menangis. Aku juga perempuan, punya perasaan. Aku akhirnya pergi kerumah temen smpku Atika di Hartaco Indah. Hartaco adalah tempat yang selalu aku lewati, walaupun aku tak tahu harus kemana. Aku menyuruh atika untuk mendengar isi voicenote dari Inceng. Dia menyanggupi. Atika pun menceritakan isinya, walaupun kata dia ada kalimat yang kurang jelas.
Aku mendapatkan kata-kata. Kata Atika isinya yaitu: dia tidak suka sama aku karena dia ilfeel sama aku. Lalu ada kata “tembak” yang aku ga ngerti juga. Ada kata twitter, updates, dan mengungkit-ungkit. Terakhir, dia bertanya kepada temanku yang ada disana, apakah dia harus menjauhiku.
Aku shock, menangis dalam senyuman. Aku menceritakan apa sebenarnya yang terjadi kepada Atika. Tetesan air mata yang tak terbendung. Atika lama-lama mengerti ceritaku, dan dia setuju akan pendapatku, apa yang sebenarnya aku rasakan.
Aku akan membenarkan semuanya.
Kenapa dia ilfeel sama aku? Apakah dulu dia menganggap aku lebih, ketika kami masih sebatas teman? Aku dulu menganggapnya teman yang asik untuk aku ajak gila-gilaan. Dan aku pikir dia mengerti. Inilah aku ketika bersama teman-temanku yang aku anggap asik. Perasaanku berubah ketika dia mulai berubah. Dia yang selalu ada buat aku, yang aku anggap sahabat itu kemudian menjauh. Dia yang sering curhat sama aku. Aku hanya ingin dia tetap bersamaku dan tidak berubah. Namun, semakin lama semakin ada rasa untuknya. Ini semua karena dia telah berubah. Maafkan aku. Aku hanya ingin sahabatku tetap disini untukku. Yang sekarang telah berubah menjadi, sahabat jadi cinta. Ini sebuah karma.
Kemudian, aku tidak pernah menembak siapapun. Atau dianyakah yang kegeeran? Aku memang seperti ini. Cengengesan. Aku memang tidak pintar, tidak cantik, tapi aku juga punya harga diri. Bukan gengsi.
Oke, masalah twitter dan aku memang suka updates tentang ini. Kenapa? Karena aku hanya ingin meluapkan apa yang aku rasain. Terkadang tidak semua cerita bisa diungkapkan secara bebas. Dia tidak pernah memberiku kesempatan untuk menjelaskan apa yang aku rasakan. Apa yang aku kerjakan dia tidak akan peduli. Aku menulis di twitter, dan mulai belajar berkata-kata. Lalu dia mengatakan aku lebay. Padahal dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang, aku akan mencoba berhenti menulis itu di twitter, kalaupun masih itu adalah sangat-sangat membuatku tertekan. Makanya sekarang aku menulis di blog ini. Agar aku bisa mengungkapkan dan menjelaskan walaupun belum semuanya. :)
Terakhir, katanya dia ingin menjauhiku. Aku tidak tahu harus berkata apa. Yang ada di pikiranku, aku harap kamu jangan pergi membiarkanku sendiri. aku ingin tetap bersamamu. Yang kamu tidak tahu adalah kamu yang membuatku move on dari masa laluku. Aku terjebak masa lalu selama 3 tahun. Lalu aku mengenalmu dan menyukaimu. Aku dapat melupakannya. Aku tidak munafik sih, aku ingin kamu membalas perasaan ini. Karena kamu seperti memberiku “harapan” tapi itu ternyata palsu.
Aku tidak mengerti. But, my life must go on! Aku harus fight fight and fight! Harapan yang menggantung dan terbalas dengan percuma. Teman-temanku tau akan ini, dan aku yakin mereka akan menilaiku salah. Karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang salah ketika saya jatuh cinta? Salahkah saya bisa jatuh cinta? Jatuh cinta adalah hak setiap orang.
Aku hanya berharap semoga teman-teman atau siapapun, jika ingin men-judge aku, tolong berikan aku waktu untuk menjelaskan. Karena, sesungguhnya tidak satupun orang yang tahu siapa dan bagaimana aku yang sebenarnya.
Dan kamu, ya kamu. Terimakasih atas beberapa bulan ini. Terimakasih telah membuatku tertawa, tersenyum, dan tidak merasa sendirian di dalam kelas ini. Kamu adalah orang yang membuat aku menjadi lebih mengerti hidup. Kamu membuat aku move on dari mantanku 3 tahun yang lalu. Selama 3 tahun, aku berada bayang-bayang mantan pacar yang sebenarnya sangat aku sayangi. Entahlah kita akan menjadi apa sekarang. Teman? Bukan. Karena kamu telah menjauh. Sahabat apalagi. Aku selalu berdoa, semoga Tuhan melindungi. Dan semoga kamu sadar, disini aku selalu ada buat kamu, sahabatku.
“lebih baik aku menjauh darimu, dan membiarkanmu berbahagia dengan yang lain. Karena aku hanya ingin dicintai oleh orang yang mencintaiku apa adanya dan menjadi diriku sepenuhnya, bukan aku yang menjadi orang lain…” :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar