Oke, jadi semuanya sudah tau. Tapi, yang mereka tau itu adalah kesalah pahaman. Entahlah apa yang ada dipikiran mereka saat ini. Sebenarnya, saya capek. Dan saya hanya ingin seperti dulu, tetapi itu sangat susah untuk diputar kembali.
Ini bermula dengan suatu pengharapan, saya hanya ingin sahabat saya kembali. Saya ingin bisa tertawa dengan lepas, dan sahabat saya ada untuk saya. Tetapi kenyataannya? Itu semua hanyalah sebuah pengharapan semata.
Jadi, hari itu kamis minggu lalu. Hari ini saya lumayan agak bersemangat, saya berharap hari ini saya bisa kembali ceria seperti dulu bersama sahabat-sahabat saya. Tetapi, ternyata hari ini saya seperti tidak ada gunanya. Seperti tadi saya disindir abis-abisan, dengan sahabat saya sendiri, rasa yang sangat menyakitkan, tapi saya pura-pura tegar. Mau tidak mau saya hanya bisa pasrah. Saya disini seperti cewek murahan, ada yang merasa jijik dengan saya. Jadi, dengan saya suka atau engga suka sama orang lain itu kalian jijik? Jadi logikanya, orang yang jatuh cinta itu menjijikan? Saya baru tau. Jadi, kenapa waktu itu teman saya curhat soal cowok kenapa saya tidak jauhi dia? Berarti saya bodoh?
Saya juga baru tau, ternyata ada teman saya tersinggung di twitter. Padahal itu saya tidak pernah menyinggung dia. Dia bertanya, saya menjawab apa adanya, saya menulis juga tidak ingin di kritik yang tidak masuk akal. Saya mungkin dianggap sama mereka orang bodoh, makanya mereka tidak tau dan menilai saya yang bukan-bukan.
Terkadang, kita tidak perlu menyombongkan diri karna kita bisa. Kalo kita memang bisa ya di jaga, boleh untuk ditunjukkan, tapi bukan sebagai adu domba dan kesombongan. Buat apa pintar dan cantik kalo sombong dan tidak mau berbagi ilmu? :))
Saya juga mulai tau kalo ternyata sahabat saya sendiri tidak ingin ada saya ketika lagi jalan bareng sama teman-teman. Cuma karena katanya saya suka dia. Yang sudah baca post saya sebelumnya pasti sudah mengerti. Mereka sudah membaca postku itu, termasuk sahabatlu. Yang belum diketahui mereka adalah inti dari post gue sebelumnya.
“saya bukannya ingin memiliki sahabat sayam tapi saya berharap sahabat saya bisa peduli dengan saya seperti dulu. Dan lebih baik bertanya ke orang yang bersangkutan, bukan dengan cara bertanya kepada orang lain. Hasilnya kesalah pahaman yang terjadi, bukan?”
Dan walaupun mereka udah baca postku, ternyata mereka masih tidak mengerti apa yang saya tulis. Kata mereka, saya salah karna saya di twitter, malah ada temen yang bilang kalo saya berantem sama sahabat saya di twitter. Apakah harus saya ulangi lagi kenapa saya menulis di twitter? Makanya baca baik-baik dong. :)
Saya berharap yang bukan masalahmu jangan pernah ikut campur. Saya sebenarya capek untuk menjelaskan, tapi bagaimana lagi jika teman saya selali berpikir negative dan tidak tau yang sebenarnya terjadi?
Saya semakin bingung. Hari ini, saya dikelas kesepian banget. Tapi, saya sempat curhat ke Inceng soal apa yang saya rasakan lewat bbm. Dia akan membantu saya untuk menjelaskan. Untuk sekarang ini, saya hanya butuh sahabat saya yang saya sayangi dikelas ini percaya sama saya dan tidak menjauhi saya. Terserah apa kata teman-teman yang lainnya, saya sudah tidak peduli. Saya tidak ingi berpacaran dengannya, saya hannya ingin sahabat saya kembali membuat saya ceria, ingin sahabat saya seperti dulu lagi, dimana kita sering tertawa dan cerita. Walaupun kata orang kami seperti romantic atau seperti saling suka. Suatu kebiasaan yang sudah berubah sebelum semuanya terbongkar. Menjauh, tidak pernah jujur, tidak pernah cerita, dan selalu cuek. Dimana sahabat saya ketika saya butuh?
Thanks for believe me, Inceng, Dewi, Ulfa dan Iga. Terimakasih sudah mau mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Untuk saat ini, kalian mengerti dan percaya apa yang sebenarnya terjadi, semoga kalian bisa berpikir dewasa dan tidak terlalu bodoh yang hanya bisa mendengarkan kata orang lain yang sebenarnya itu hanya sebuah fitnah.
Saya mengambil quotes dari bang Alitt @shitlicious:
“kadang, cewek nggak perlu cowok yang bisa bikin dia terpesona.. tapi cukup cowok yang bisa bikin dia tertawa..”
“makin mudah seorang cowok bikin ketawa seorang cewek, makin mudah juga tuh cewek bisa nangis karna cowok itu.”
Quotes yang sudah menggambarkan perasaanku ke sahabatku ini. Terimakasih, sudah membuat saya menangis karna saya kehilangan kamu, sahabatku. Dan juga, terimakasih atas cara sikapmu yang menggambarkan saya terlalu murahan. Saya pikir kamu bisa berpikir dewasa. Tapi, bagaimanapun kamu adalah sahabat yang (dulu) sering membuatku tertawa..
Mungkin juga, sahabat saya yang paling setia saat ini adalah: buku, bb dan headset. Dan apapun yang terjadi, saya harus tetap bersabar. Terkadang juga kita punya batas kesabaran. Yang ada dipikiran saya saat ini itu semua. Termasuk saya ingin pulang ke Malang untuk me-rfreshkan pikiran. Be patient Ken, Allah always beside you. :)
I’m the girl who have a feel, heart, and.. I’m a stronger girl! Semangat Ken!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar