Minggu, 18 November 2012

kembalinya masa 2 tahun yang lalu


Masa lalu.
Sampai sekarang masa lalu masih sering terputar di kepala. Entahlah apa maksud Tuhan lagi kali ini. Demi Tuhan, saya tidak menginginkan ini. Rasanya, terlalu menyedihkan. Menyedihkan karena tahu tidak akan terulang kembali.
Saat ini, saya mendengarkan sebuah lagu dari Abdul berjudul Bahagia. Dan selama beberapa hari ini, lagu ini menemaniku. Dengan ini, bayangan masa lalu muncul. Dan dengan ini saya menyatakan bahwa.. saya jatuh cinta kembali dengannya, mantan 2 tahun terakhir ini.
Sering saya membaca quote, dibalik tangis seorang perempuan disana ada sesosok pria yang menghapus air matanya, yang membuatnya tertawa.
Itu benar adanya.
Malam itu, dia datang. Saya tidak mempunyai nama khusus untuknya, tapi dia sangat berarti. Cukup 2 bulan menjalin hubungan jarak jauh. Selama sebulan putus, 2-3 hari kembali dan putus hingga sekarang. Sebuah cerita yang sangat memalukan diingat. Saya adalah orang ketiga atasnya dengan pacarnya dahulu. Dia putus, kita langsung jadian. Kita putus juga karena perempuan lain, tapi setelah itu dia tidak berpacaran dengan perempuan itu.
Malam itu dia membuatku tertawa sampai lupa waktu. Dia bercerita panjang lebar, melawak, dan sebagainya. Satu lagi, dia absurd. Sangat absurd dariku. Malam itu dia bercerita tapi tidak berani menatapku, sama halnya dengan saya. Iya, dia menatapku ketika saya sedang bercerita, tapi saya menatap arah lain. Sempat melihat tatapannya yang mencerminkan sebuah tanda tanya. Entahlah, tatapannya terlalu dalam.
Dia tumbuh semakin tinggi dan besar. Pipinya terlihat agak tembem ditambah lesung pipinya yang menawan. Dia bercerita ketika masih di Surabaya dan menjadi jurnalistik. Dia pernah di pukul polisi, dan ia mempraktekkannya didepanku, memegang pipinya yang bekas dipukul dan sok mengeluh minta perhatian. Saya hanya tertawa kecil dan mengulurkan tangan secara jauh dan berkata kasian dengan gaya seperti ibu kepada anak balitanya.
Dia juga sempat mengulurkan tangannya, dan mengatakan jika ia ingin mengajakku ke KUA. Saya tahu itu hanya bercanda. Selanjutnya ia mengatakan sudah mengantuk ingin tidur, dan ia menganggap kalau rumahku adalah rumahnya.
Dia datang disaat yang tepat. Tuhan. Kita bercerita tentang mantanku yang juga sahabatnya. Ia tahu kalau saya masih menyayangi si mantan itu. Kita panjang lebar menceritakannya. Haha dia tidak tahu bahwa saya mulai mencintainya kembali.
Keesokan harinya kita sudah berjanji untuk kembali bertemu di rumahku. Ia tak kunjung datang sampai pukul 8 malam, dan saya kembali memainkan laptop. Tapi ternyata tidak, papah dan mamah teriak memanggilku ternyata dia sudah didepan pintu menyambutku sambil tersenyum lebar. Saya memberinya ticket stand up nite 3 yang kita hadiri keesokan harinya. Dia duduk dan bercerita bahwa ia hampir lupa kerumah. Dia melebarkan tangannya, kali ini ia berkata kalau ia habis mengecat dan tangannya terkena minyak. Sekitar 15 menit dia bercerita, dan saya mengingatkannya kalau ia harus pulang karena takutnya ia dicari dengan keluarganya dan harus kembali mengecat. Dan ia pamit pulang.
Malam ini kita nonton stand up nite 3 di hotel sahid. Saya, kakak dan dia. Dia berangkat sendiri sedangkan saya dengan kakak. Saya simpankan tempat duduk untuknya, dia di samping kanan, di bangku kanan. Dia datang dan bercerita kalau ia sedang kesal dengan pacarnya. Saya hanya berusaha terlihat tidak apa-apa.
Selama menonton dia sibuk membalas bbm. Lucunya, tangan kirinya terbuka lebar ditaruh dipahanya, dan tangan kananku dipahaku. Hampir sejajar tapi tidak saling menggenggam. Malam itu dia tidak menggenggamku.
Selesai acara ada sesi photo bareng. Dia masih duduk dengan lemas mungkin karena ngantuk. Saya berdiri dan menariknya untuk ikut photo bareng, saya ada di belakangnya mendorongnya ke depan.
“sekali-sekali meng-alay tidak apa-apa kan? Yuk!” kataku sambil mendorongnya.
 Tapi malam itu kita tidak dapat photo bareng.
Saat itu saya ingin di photo bareng Kemal Palevi, dia tahu saya menyukai Kemal. Dia dibelakang dan saya menarik tangan kanannya. Halus dan besar, saya menariknya sampai ia bilang “gandeng teruuus”. Saya membalasnya dan bilang, “supaya tidak hilangko”. Saat itu saya merasa agak aneh kembali menggandeng tangannya.
“kamu capek? Mau pulang?” tanyaku melihatnya sedang lemas.
“iya, pulang yuk.” Lalu kita pulang. Tapi dia tiba-tiba menghilang, tidak tahu kemanaa. Kakak pikir dia sudah pulang. Saya memilih pulang keluar sendiri dan terkaget melihatnya dibelakang.
“loh, belum pulang? Saya kira sudah pulang. Tiba-tiba hilang. Hih!”
“belum dong.”
Kami ke parkiran dan berjalan pulang.
Dia dibelakangku. Sekitar 2-3 baris parkir dan motor melaju pelan menunggunya dibelakangku. Sampai kulihatnya, dan saya melambaikan tangan tanda perpisahan.
Saya merasa aneh. Saya kembali mencintainya. Disaat yang salah. Di saat dia sudah mempunyai kekasih, di saat saya mencoba lupa. Saya tidak ingin menjadi yang ketiga kembali.
Jika memang ditakdirkan kembali dengannya, saya ingin dia putus dengan baik dan bukan karena saya yang mungkin akan merusaknya. Dan itu akan menjadi terakhir kalinya. Berarti dia adalah jodohku. kenapa? Simpel. Cinta. Mau bagaimanapun kita putus pasti akan kembali, pasti dia akan menjalin hubungan baik denganku. Karena saya sudah merasakannya. Hanya satu yang masih kurang pas, agama. Ya, kita berbeda agama. Ya, entahlah, semoga Tuhan mendengarkan doaku. Segera ditemukan jalannya. Tuhan, saya sungguh capek bermain di teka-tekimu. Entah siapa yang menang di hati ini. Ya, siapa cepat datang, dia yang menjadi kekasihku. Simpel.
Saya rindu tertawa dengannya. Saya rindu menjadi kekasihnya. Saya bahkan bingung mencari kebahagiaan. entah dimana bahagia itu. Dimana saya yang terlihat ceria. Selama 3tahun menjadi sangat bukan diri sendiri. Masa SMA yang menyedihkan. Bukan karena dia, tapi mereka yang sering meremehkanku.
Bahagia dimanakah engkau berada
Ku hanya ingin bersamamu
Tertawa lagi seperti dulu
Bahagia dimanakah engkau berada
Biar aku jemput dirimu
disini dalam sendiriku
oh bahagia dimanakah engkau berada
ku hanya ingin bersamamu
tertawa lagi seperti dulu
bahagiaaa..
(Abdul – Bahagia)
-ken-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar