Mungkin saya lagi di sayang sama Allah, makanya saya di kasih ujian lagi.
Nope. Sekarang ujiannya itu sahabat-sahabat saya. Mulai dari sahabat lama dan yang terbaru. Jadi, entah kenapa dan apa sebabnya, sahabat saya menjauhi saya. Apakah dia sudah bosan dengan saya atau memang saya punya kesalahan yang sangat fatal. Saya sangat sayang sahabat saya itu. Sebulan yang lalu tepatnya, saya mulai merasa ada yang tidak beres di antara kita. Kita menjalin persahabatan selama 3-4tahun. Dimulai dari jaman SMP dulu. Waktu itu, sahabat saya sering menyindir saya. Iya, bukannya saya negative thinking, tapi saya lumayan bisa membaca sesuatu. Mungkin tida ada yang mengerti maksud saya. Dia sering menyindir saya, dan saya hanya diam dan diam, saya ingat bahwa dia sahabat saya. Sampai pada suatu malam, Indonesian Idol mulai dan saya mengupdate personal messages bbm saya, dengan menuliskan nama peserta yang saya kagumi. Setelah itu, saya tinggal tidur dan pagi-paginya seperti anak muda jaman sekarang, saya bangun tidur dan langsung melihat timeline twitter dan melihat dia mengupdate bahwa saya itu ikut-ikutan suka peserta Indonesian idol yang dia sukai. Fyi aja, saya tidak bermaksud ikut-ikutan, karena saya kenal peserta itu dari sahabat saya di @iMuvoners. Mereka yang membawa virus, semuanya mereka. Dan sahabat saya itu ternyata salah paham. Karena saya mulai kesal dan saya tulis di personal messages bbm saya, kalo saya kenal peserta itu duluan, bukan dari dia, dan juga jangan terlalu geer. Akhirnya, pas saya pergi ke sekolah dan baru sampai, saya mendapat PING!!! Dan bbm dari dia. Dia merasa, dan saya hanya baca sebagian. Dia bilang kalo saya harus berbicara didepannya. Saya tidak membuka bbmnya itu. Iya, mungkin dia anggap saya cemen, saya sengaja. Saya tidak ingin terjadi pertengkaran di antara kita. Saya melihat dia mengupdate personal messages bbm dan twitternya. Kebetulan juga, hari itu saya sedang sibuk mengurus nilai-nilai MID semester. Saya ikut remedial, saya bolak-balik dari ruang guru ke kelas, dsb. Sampai saat ini, dia masih membenci saya, dan sebentar lagi sahabat kita juga berulang tahun. So, what shoul I do?
Sekarang, tidak hanya itu saja. Semuanya berimbas pada yang lain. Teman-teman yang sama-sama juga membenciku. Atau ini memang karena satu cowok yang dia sukai? Sepertinya, seperti itu. Saya pernah bertanya langsung kepada cowok ini, dan dia sering meminta salam buat saya ke sahabat saya yang sebenernya suka sama dia. Tapi, entahlah. Yang sejujurnya, saya tidak menyukai cowok ini. Saya susah untuk menyukai seseorang. Sangat susah. Tapi, untungnya masih ada salah satu dari mereka yang masih care sama saya. Dia itu tetangganya dia. Dan saya kira dia juga membenci saya, tapi ternyata malah dia yang agak peduli, tapi bukan karena masalah ini. Thanks yaa :)
Dan untuk baru-baru ini, adalah masalah sahabat saya yang saya sukai. Yang pernah saya post kemarin, dan saya tau dia membaca blog saya dan juga teman-teman sekelas saya. Saya merasa down, karena sekelas sudah tau gossip tentang saya yang menyukai sahabat saya. Gossip yang tidak terlalu benar adanya. Beberapa hari saya menjelaskan ke teman saya yang mulai bertanya kebenaran gossip itu. Saya bercerita dan menangis. Apalagi, ketika sahabat saya itu mulai meledek saya. Saat itu, orang-orang seperti “jijik” sama saya. Seperti member kesan bahwa: “jatuh cinta itu menjijikan” kalo memang begitu, berarti, ketika saya tau penyebar gossip ini suka dengan orang, harusnya saya member kesan “jijik” itu bukan? Sebenarnya, yang bodoh siapa? Jatuh cinta adalah hak semua orang..
Sekarang keadaan mulai berubah, teman-teman sudah mulai percaya dengan saya. Saya tidak menyimpan dendam dengan si penyebar gossip itu. Dan jangan pernah sampai.
Saya suka menulis. Menulis dalam hal apapun. Tapi, sekarang saya jadi suka down dan galau. Saya rindu diri saya yang funny, bukan seperti ini. Saya masih teringat, ketika itu saya masih dijauhi teman0teman saya, dan saya merasa down. Tetapi, malamnya saya diajak papah, mamah, dan kakak makan baren. That’s quality time with family. Jarang-jarang seperti ini. Saya seperti biasa beracting dan berpura-pura untuk tidak memperlihatkan kesedihan saya. Karena ini waktu kebersamaan yang jarang terjadi, karena juga papah kerja di luar kota. Lalu, setelah makan di dekat pantai losari, kita pergi ke Agung. Tapi, karena saya ingin ke gramedia, dan ingin mencari-cari buku, saya memutuskan untuk ke gramed sendirian. Mamah dan kakak ke Agung. Saya sendirian di dalam mall, berlari dan merasa amat nyantai ke gramed. Tapi, ternyata buku yang saya cari itu tidak ada. Saya mencari buku yang lai untuk dibaca, secara gratis :p
Saya merasa tenag berada diantara oranmg-orang di mall ini. Entah kenapa. Karena takut ditinggal, saya kembali dan menemui papah di seberang mall. Saya duduk dan menunggu kakak dan mamah berbelanja di Agung. Dan mungkin karena hawa-hawanya galau saya menulis di memopad saya, apa yang saya rasakan sekarang..
Saya tidak mungkin menjauhinya, karena dia sahabat saya. Dia salah paham, dan dia tidak memberikan saya waktu untuk menjelaskan. Saya tidak ingin menjadi seorang yang egois. Tapi, salahkah saya ingin memiliki sahabat saya itu? Dia sahabat saya, dia yang membuat saya tertawa dan tersenyum didalam ruang lingkup ini. Tapi, semakin lama dia semakin menjauh dan pergi meninggalkanku sendirian disini. Entah karena dia menyukai perempuan lain yang cocok di jadikan pacarnya. Atau karena dia terpengaruh kata-kata orang lain yang saya tidak tahu kebenarannya. Terkadang saya percaya mereka, tapi terkadang mereka menganggap saya negative, dan kamu tidak mengetahuinya. Saya menyukaimu sebagai sahabat, tidak lebih. Saya hanya ingin kamu tetap ada untuk saya ketika saya butuh atau tidak dan juga sebaliknya. Saya mengutarakan kejujuran, tetapi terjadi kesalah pahaman. Yang saya rasakan sekarang adalah saya merasa seperti perempuan yang murahan, apalagi ketika kamu mengejek dengan caramu. Saya terlalu bodoh, karena saya baru mengingat kalo laki-laki itu cepat untuk geer. Apakah arti sahabat itu? Bukannya kamu menanyakan sebenarnya ke saya tetapi kamu malah mendengarkan kata orang lain, yang tidak menyukaiku. Apalah artinya sahabat itu? Sekarang tinggal saya dan kesendirianku di dalam ruang lingkup ini. Menunggu waktu untuk berubah menjadi lebih baik, dan juga menunggu kelulusan setahun lagi.
Until now, I don’t care if you hate me. Fyi, I don’t hate you. Cause, you’re my besties. And will keep it. Remember, If you need me, just call me and I promise I’ll be there for you. My besties :))
Thanks for belive me: Inceng, Ulfa, Resky, iga, dewi, and Imuvoners. Dan entah siapa yang sudah mendengar curhatanku, yang sebenarnya terjadi. Dan untuk sahabat-sahabat saya.. I miss ya guys. I hope you will be happy without me, but I think that’s not true.
See yaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar