Sabtu, 12 Januari 2013

Bintang inspirasi


Di dalam kamar dengan berselimut tebal hingga menutupi seluruh tubuhku, aku menyalakan sebuah laptop.
Menyandarkan kepala ke dinding kamar dengan bantal, membuatku semakin nyaman dengan duniaku.
Membuka foto-foto lama dan berhenti pada satu titik. Memandangnya dengan diam. Dia yang begitu gagahnya dan juga seorang perempuan yang menyandarkan kepalanya di bahunya. Mereka berdua tersenyum, menampakkan sebuah kebahagiaan terlukis di wajah mereka.
Tak lama aku ikut tersenyum. dan tiba-tiba turun air mata yang tak ku mengerti apa maksudnya. Kenapa aku menangis? Tanyaku dalam hati.
Ya, itulah dia seseorang yang menjadi bintang inspirasiku yang sempat aku rekam dalam sebuah gambar bersama ibunya.
Saat itu pula aku berfikir; Tuhan, apakah dia orangnya yang engkau kirimkan untukku menggantikan yang lalu?
Tuhan, apakah itu dia yang engkau kirimkan untuk menjadi bintang inspirasiku? Untuk menemaniku dalam melewati rintangan mengejar impianku?
Ataukah dia hanya seseorang yang hanya menjadi angin lalu dalam hidupku saja?
Tuhan, aku jatuh cinta. Tapi, aku tidak mengatakan padanya. Apakah kalau aku katakan juga berdampak pada hidupku? Pada impianku?
Aku takut, aku semakin ragu, aku masih diam menatap foto ini. Benarkah yang aku lakukan ini?
Tidak, perasaan ini harusnya tidak ada. Perasaan ini mungkin penghancur segalanya. Aku memang pengecut, cemen atau apalah orang menyebutnya. Aku tetap dalam diam tanpa memberitahunya. Aku memilih mematikan laptop dan berusaha menutup mata berharap rasa ini akan mati. Setidaknya mimpiku akan menjadi nyata, cita-citaku menjadi nyata walau harus mematikan rasa. Ya, seharusnya begitu bukan? Tapi ternyata aku salah. Rasa itu belum mati. Bahkan di dalam alam mimpi aku takut kehilangannya. Pertanda apakah ini, Tuhan?
Apakah aku harus tetap begini, harus percaya hatiku untuk tetap menjadikannya bintang inspirasi, menjadikannya salah satu utama tujuan hidupku? Tuhan, engkau penuh teka-teki.
Atas nama rasa yang belum mati dalam diam, aku percaya hatiku, aku mencintainya. Aku tetap seperti ini memecahkan teka-teki Tuhan yang masih belum terjawab. Tuhan, apapun yang engkau kirimkan kepadaku, aku harap itu tidak akan menimbulkan rasa kecewa. Ini akan happy ending kan, Tuhan? Ya, aku tahu itu. Kuncinya adalah percaya hatimu yang membawamu ke dalam kebahagiaan. tapi ini sudah cukup lama dan belum terjawab.
Bintang inspirasiku, apakah yang engkau rasakan sekarang? Apakah hal itu sama terjadi padamu?
Dan dengan ini, aku masih dalam diam berharap rasa ini benar-benar segera mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar