Senin, 28 Mei 2012

can you stop to make me confused?

Selamat pagi kuucapkan kepada sang mentari yang telah menyapaku untuk memulai hari yang indah ini. Hari ini aku tidak terlalu bersemangat, tetapi aku harus bersyukur atas nafas yang masih diberikan oleh-Nya. Pagi ini, aku kembali mencoba tetap tegar walaupun masih mempunyai masalah-masalah yang belum terselesaikan. 
Aku melihatmu untuk kesekian kalinya, dan aku hanya bisa diam dan terpaku. Aku merasa sesuatu yang mengganjal. Aku mengingat akan hal-hal yang dulu kita lakukan bersama. Kamu, yang biasanya menghampiriku dan mengajakku bercanda, sekarang hanya bisa melihatku dari kejauhan dengan senyuman tipis itu. Kamu sedang asyik bercanda dengan teman-teman yang lain, perempuan lain dan aku disini sendirian diam dan mencari kesibukan yang sekedar membaca buku atau bermain bb. Aku teringat akan salah satu teman yang menyuruhku untuk bergabung bersamanya, aku menyanggupi. Tetapi, aku tidak ingin jika ada kamu disitu. Kenapa? Karena aku tidak ingin membuatmu geer akan aku. Aku tau kamu geer, seperti laki-laki pada umumnya. Daridulu, aku memang suka akrab dengan teman laki-laki, dan terkadang mereka suka geer. Entahlah mereka ada yang suka atau tidak terhadap saya, tetapi mereka terkadang suka geer. Dan aku, mencoba untuk berhenti membuat geer siapapun, termasuk kamu.
Aku sedang asyik mendengar music dan membaca buku. Aku sesekali melihatmu, hanya sekedar ingin tahu. Dan kamu masih asyik dengan suaramu yang begitu keras menggoda teman dan tertawa itu. Rasanya, seperti ditusuk oleh beberapa pisau yang sangat menyayat. Aku ingin move on dan menghampirimu. Aku terlalu lelah terhadap keadaan. Tidak bisakah kamu berhenti membuat aku cemburu? Tidak bisakah kamu membuat keadaan seperti dulu lagi? Aku rindu sahabatku dulu.
Aku tidak pernah membencimu. Yang aku lakukan adalah diam dan menunggu. Karena, selama ini yang memulai adalah aku sendiri, dan aku berjuang sendiri. ketika itu aku mendengarmu mengeluhakan penyakitmu itu, dan tidak ada seorangpun yang memperdulikanmu. Kenapa? Karena kamu telah menyia-nyiakan seseorang yang sesungguhnya sangat peduli dan satu-satunya yang peduli terhadapmu.
Maafkan jika aku tidak ada disampingmu ketika kamu kesakitan atau situasi apapun. Karena, bukankah ini kemauanmu? Aku pergi meninggalkan dan menjauhimu karena kemaumanmu. Someday, if you need me. Just call me and I’ll be there for you. Promise :)
Teradang aku suka melihat statusmu di timelineku. Aku sering membacanya, dan mencoba mengerti apa maksudnya itu. Fyi, aku bisa membaca situasi, bisa membaca akan sesuatu dan mengerti. Jadi, hati-hatilah dalam membuat status. Tulisanmu di twitter itu berbeda jauh dengan perkataanmu kepada teman-teman kita. Terkadang, ketika teman-teman kita bercerita tentangmu dan tentangku, aku tidak pernah percaya. Iya, aku tau kamu susah untuk berkata jujur. Apa salahnya sih berkata jujur? Jujur itu melegakan dan membuat kita tenang. Perlakuanmu di dunia nyata apakah itu hanya sebuah acting? Berbeda jauh dengan isi hatimu bukan? Jika kamu tau, aku merasa sangat bingung dengan kemauanmu. Alu tidak tau apa maumu. Bukannya aku geer, tapi memang kamu selalu membuatku bingung akan tweet dan perkataanmu. Jika memang kamu tidak menyukaiku, yasudahlah. Jika kamu memang menyukaiku, berkata jujurlah dan jangan tahan aku terdiam, terpaku, dan kebingungan. I remember when you said if you aren’t left me, you just wanna see what must I do. So, what should I do? Why always ladies first? You’re a boy not a girl! Why so hard to explain what you feel to me? Satu kata, labil. And that’s you..
If you know, I’ll waiting for you until you can explain what you feel to me. Fyi, I’m a girl. Don’t make me to have feel feeling blue, don’t make me jealous and cry. Please, my crazyboy.
btw, Happy birthday to my besties of iMuvoners twitter.com/inezingus wyatb sayang! :*
see yaa.

Selasa, 22 Mei 2012

my feeling, my besties..

Mungkin saya lagi di sayang sama Allah, makanya saya di kasih ujian lagi.
Nope. Sekarang ujiannya itu sahabat-sahabat saya. Mulai dari sahabat lama dan yang terbaru. Jadi, entah kenapa dan apa sebabnya, sahabat saya menjauhi saya. Apakah dia sudah bosan dengan saya atau memang saya punya kesalahan yang sangat fatal. Saya sangat sayang sahabat saya itu. Sebulan yang lalu tepatnya, saya mulai merasa ada yang tidak beres di antara kita. Kita menjalin persahabatan selama 3-4tahun. Dimulai dari jaman SMP dulu. Waktu itu, sahabat saya sering menyindir saya. Iya, bukannya saya negative thinking, tapi saya lumayan bisa membaca sesuatu. Mungkin tida ada yang mengerti maksud saya. Dia sering menyindir saya, dan saya hanya diam dan diam, saya ingat bahwa dia sahabat saya. Sampai pada suatu malam, Indonesian Idol mulai dan saya mengupdate personal messages bbm saya, dengan menuliskan nama peserta yang saya kagumi. Setelah itu, saya tinggal tidur dan pagi-paginya seperti anak muda jaman sekarang, saya bangun tidur dan langsung melihat timeline twitter dan melihat dia mengupdate bahwa saya itu ikut-ikutan suka peserta Indonesian idol yang dia sukai. Fyi aja, saya tidak bermaksud ikut-ikutan, karena saya kenal peserta itu dari sahabat saya di @iMuvoners. Mereka yang membawa virus, semuanya mereka. Dan sahabat saya itu ternyata salah paham. Karena saya mulai kesal dan saya tulis di personal messages bbm saya, kalo saya kenal peserta itu duluan, bukan dari dia, dan juga jangan terlalu geer. Akhirnya, pas saya pergi ke sekolah dan baru sampai, saya mendapat PING!!! Dan bbm dari dia. Dia merasa, dan saya hanya baca sebagian. Dia bilang kalo saya harus berbicara didepannya. Saya tidak membuka bbmnya itu. Iya, mungkin dia anggap saya cemen, saya sengaja. Saya tidak ingin terjadi pertengkaran di antara kita. Saya melihat dia mengupdate personal messages bbm dan twitternya. Kebetulan juga, hari itu saya sedang sibuk mengurus nilai-nilai MID semester. Saya ikut remedial, saya bolak-balik dari ruang guru ke kelas, dsb. Sampai saat ini, dia masih membenci saya, dan sebentar lagi sahabat kita juga berulang tahun. So, what shoul I do?
Sekarang, tidak hanya itu saja. Semuanya berimbas pada yang lain. Teman-teman yang sama-sama juga membenciku. Atau ini memang karena satu cowok yang dia sukai? Sepertinya, seperti itu. Saya pernah bertanya langsung kepada cowok ini, dan dia sering meminta salam buat saya ke sahabat saya yang sebenernya suka sama dia. Tapi, entahlah. Yang sejujurnya, saya tidak menyukai cowok ini. Saya susah untuk menyukai seseorang. Sangat susah. Tapi, untungnya masih ada salah satu dari mereka yang masih care sama saya. Dia itu tetangganya dia. Dan saya kira dia juga membenci saya, tapi ternyata malah dia yang agak peduli, tapi bukan karena masalah ini. Thanks yaa :)
Dan untuk baru-baru ini, adalah masalah sahabat saya yang saya sukai. Yang pernah saya post kemarin, dan saya tau dia membaca blog saya dan juga teman-teman sekelas saya. Saya merasa down, karena sekelas sudah tau gossip tentang saya yang menyukai sahabat saya. Gossip yang tidak terlalu benar adanya. Beberapa hari saya menjelaskan ke teman saya yang mulai bertanya kebenaran gossip itu. Saya bercerita dan menangis. Apalagi, ketika sahabat saya itu mulai meledek saya. Saat itu, orang-orang seperti “jijik” sama saya. Seperti member kesan bahwa: “jatuh cinta itu menjijikan” kalo memang begitu, berarti, ketika saya tau penyebar gossip ini suka dengan orang, harusnya saya member kesan “jijik” itu bukan? Sebenarnya, yang bodoh siapa? Jatuh cinta adalah hak semua orang..
Sekarang keadaan mulai berubah, teman-teman sudah mulai percaya dengan saya. Saya tidak menyimpan dendam dengan si penyebar gossip itu. Dan jangan pernah sampai.
Saya suka menulis. Menulis dalam hal apapun. Tapi, sekarang saya jadi suka down dan galau. Saya rindu diri saya yang funny, bukan seperti ini. Saya masih teringat, ketika itu saya masih dijauhi teman0teman saya, dan saya merasa down. Tetapi, malamnya saya diajak papah, mamah, dan kakak makan baren. That’s quality time with family. Jarang-jarang seperti ini. Saya seperti biasa beracting dan berpura-pura untuk tidak memperlihatkan kesedihan saya. Karena ini waktu kebersamaan yang jarang terjadi, karena juga papah kerja di luar kota. Lalu, setelah makan di dekat pantai losari, kita pergi ke Agung. Tapi, karena saya ingin ke gramedia, dan ingin mencari-cari buku, saya memutuskan untuk ke gramed sendirian. Mamah dan kakak ke Agung. Saya sendirian di dalam mall, berlari dan merasa amat nyantai ke gramed. Tapi, ternyata buku yang saya cari itu tidak ada. Saya mencari buku yang lai untuk dibaca, secara gratis :p
Saya merasa tenag berada diantara oranmg-orang di mall ini. Entah kenapa. Karena takut ditinggal, saya kembali dan menemui papah di seberang mall. Saya duduk dan menunggu kakak dan mamah berbelanja di Agung. Dan mungkin karena hawa-hawanya galau saya menulis di memopad saya, apa yang saya rasakan sekarang..
Saya tidak mungkin menjauhinya, karena dia sahabat saya. Dia salah paham, dan dia tidak memberikan saya waktu untuk menjelaskan. Saya tidak ingin menjadi seorang yang egois. Tapi, salahkah saya ingin memiliki sahabat saya itu? Dia sahabat saya, dia yang membuat saya tertawa dan tersenyum didalam ruang lingkup ini. Tapi, semakin lama dia semakin menjauh dan pergi meninggalkanku sendirian disini. Entah karena dia menyukai perempuan lain yang cocok di jadikan pacarnya. Atau karena dia terpengaruh kata-kata orang lain yang saya tidak tahu kebenarannya. Terkadang saya percaya mereka, tapi terkadang mereka menganggap saya negative, dan kamu tidak mengetahuinya. Saya menyukaimu sebagai sahabat, tidak lebih. Saya hanya ingin kamu tetap ada untuk saya ketika saya butuh atau tidak dan juga sebaliknya. Saya mengutarakan kejujuran, tetapi terjadi kesalah pahaman. Yang saya rasakan sekarang adalah saya merasa seperti perempuan yang murahan, apalagi ketika kamu mengejek dengan caramu. Saya terlalu bodoh, karena saya baru mengingat kalo laki-laki itu cepat untuk geer. Apakah arti sahabat itu? Bukannya kamu menanyakan sebenarnya ke saya tetapi kamu malah mendengarkan kata orang lain, yang tidak menyukaiku. Apalah artinya sahabat itu? Sekarang tinggal saya dan kesendirianku di dalam ruang lingkup ini. Menunggu waktu untuk berubah menjadi lebih baik, dan juga menunggu kelulusan setahun lagi.
Until now, I don’t care if you hate me. Fyi, I don’t hate you. Cause, you’re my besties. And will keep it. Remember, If you need me, just call me and I promise I’ll be there for you. My besties :))
Thanks for belive me: Inceng, Ulfa, Resky, iga, dewi, and Imuvoners. Dan entah siapa yang sudah mendengar curhatanku, yang sebenarnya terjadi. Dan untuk sahabat-sahabat saya.. I miss ya guys. I hope you will be happy without me, but I think that’s not true.
See yaa!

be patient ken!

Oke, jadi semuanya sudah tau. Tapi, yang mereka tau itu adalah kesalah pahaman. Entahlah apa yang ada dipikiran mereka saat ini. Sebenarnya, saya capek. Dan saya hanya ingin seperti dulu, tetapi itu sangat susah untuk diputar kembali.
Ini bermula dengan suatu pengharapan, saya hanya ingin sahabat saya kembali. Saya ingin bisa tertawa dengan lepas, dan sahabat saya ada untuk saya. Tetapi kenyataannya? Itu semua hanyalah sebuah pengharapan semata.
Jadi, hari itu kamis minggu lalu. Hari ini saya lumayan agak bersemangat, saya berharap hari ini saya bisa kembali ceria seperti dulu bersama sahabat-sahabat saya. Tetapi, ternyata hari ini saya seperti tidak ada gunanya. Seperti tadi saya disindir abis-abisan, dengan sahabat saya sendiri, rasa yang sangat menyakitkan, tapi saya pura-pura tegar. Mau tidak mau saya hanya bisa pasrah. Saya disini seperti cewek murahan, ada yang merasa jijik dengan saya. Jadi, dengan saya suka atau engga suka sama orang lain itu kalian jijik? Jadi logikanya, orang yang jatuh cinta itu menjijikan? Saya baru tau. Jadi, kenapa waktu itu teman saya curhat soal cowok kenapa saya tidak jauhi dia? Berarti saya bodoh?
Saya juga baru tau, ternyata ada teman saya tersinggung di twitter. Padahal itu saya tidak pernah menyinggung dia. Dia bertanya, saya menjawab apa adanya, saya menulis juga tidak ingin di kritik yang tidak masuk akal. Saya mungkin dianggap sama mereka orang bodoh, makanya mereka tidak tau dan menilai saya yang bukan-bukan.
Terkadang, kita tidak perlu menyombongkan diri karna kita bisa. Kalo kita memang bisa ya di jaga, boleh untuk ditunjukkan, tapi bukan sebagai adu domba dan kesombongan. Buat apa pintar dan cantik kalo sombong dan tidak mau berbagi ilmu? :))
Saya juga mulai tau kalo ternyata sahabat saya sendiri tidak ingin ada saya ketika lagi jalan bareng sama teman-teman. Cuma karena katanya saya suka dia. Yang sudah baca post saya sebelumnya pasti sudah mengerti.  Mereka sudah membaca postku itu, termasuk sahabatlu. Yang belum diketahui mereka adalah inti dari post gue sebelumnya.
“saya bukannya ingin memiliki sahabat sayam tapi saya berharap sahabat saya bisa peduli dengan saya seperti dulu. Dan lebih baik bertanya ke orang yang bersangkutan, bukan dengan cara bertanya kepada orang lain. Hasilnya kesalah pahaman yang terjadi, bukan?”
Dan walaupun mereka udah baca postku, ternyata mereka masih tidak mengerti apa yang saya tulis. Kata mereka, saya salah karna saya di twitter, malah ada temen yang bilang kalo saya berantem sama sahabat saya di twitter. Apakah harus saya ulangi lagi kenapa saya menulis di twitter? Makanya baca baik-baik dong. :)
Saya berharap yang bukan masalahmu jangan pernah ikut campur. Saya sebenarya capek untuk menjelaskan, tapi bagaimana lagi jika teman saya selali berpikir negative dan tidak tau yang sebenarnya terjadi?
Saya semakin bingung. Hari ini, saya dikelas kesepian banget. Tapi, saya sempat curhat ke Inceng soal apa yang saya rasakan lewat bbm. Dia akan membantu saya untuk menjelaskan. Untuk sekarang ini, saya hanya butuh sahabat saya yang saya sayangi dikelas ini percaya sama saya dan tidak menjauhi saya. Terserah apa kata teman-teman yang lainnya, saya sudah tidak peduli. Saya tidak ingi berpacaran dengannya, saya hannya ingin sahabat saya kembali membuat saya ceria, ingin sahabat saya seperti dulu lagi, dimana  kita sering tertawa dan cerita. Walaupun kata orang kami seperti romantic atau seperti saling suka. Suatu kebiasaan yang sudah berubah sebelum semuanya terbongkar. Menjauh, tidak pernah jujur, tidak pernah cerita, dan selalu cuek. Dimana sahabat saya ketika saya butuh?
Thanks for believe me, Inceng, Dewi, Ulfa dan Iga. Terimakasih sudah mau mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Untuk saat ini, kalian mengerti dan percaya apa yang sebenarnya terjadi, semoga kalian bisa berpikir dewasa dan tidak terlalu bodoh yang hanya bisa mendengarkan kata orang lain yang sebenarnya itu hanya sebuah fitnah.
Saya mengambil quotes dari bang Alitt @shitlicious:
“kadang, cewek nggak perlu cowok yang bisa bikin dia terpesona.. tapi cukup cowok yang bisa bikin dia tertawa..”
“makin mudah seorang cowok bikin ketawa seorang cewek, makin mudah juga tuh cewek bisa nangis karna cowok itu.”
Quotes yang sudah menggambarkan perasaanku ke sahabatku ini. Terimakasih, sudah membuat saya menangis karna saya kehilangan kamu, sahabatku. Dan juga, terimakasih atas cara sikapmu yang menggambarkan saya terlalu murahan. Saya pikir kamu bisa berpikir dewasa. Tapi, bagaimanapun kamu adalah sahabat yang (dulu) sering membuatku tertawa..
Mungkin juga, sahabat saya yang paling setia saat ini adalah: buku, bb dan headset. Dan apapun yang terjadi, saya harus tetap bersabar. Terkadang juga kita punya batas kesabaran. Yang ada dipikiran saya saat ini itu semua. Termasuk saya ingin pulang ke Malang untuk me-rfreshkan pikiran. Be patient Ken, Allah always beside you. :)
I’m the girl who have a feel, heart, and.. I’m a stronger girl! Semangat Ken!

Minggu, 06 Mei 2012

Semuanya telah hilang dan berubah.

Akhirnya kepastian itu datang. Iya, ketika aku selesai menulis post sebelumnya, aku di kirimin sebuah voicenote, berawal dari ping yang aku dapatkan dari Inceng. Dia mengirimiku voicenote, yang panjangnya sekitar kurang lebih 3 menit. Aku bertanya kepada Inceng “itu voicenote apa?” rasa deg-degan yang penasaran menyelimutiku, aku mempunyai pikiran, apakah Inceng bernyanyi di voicenote buat aku, tapi itu tidak mungkin. Apakah dia bertanya melalui voicenote, atau terakhir ini adalah isi cerita dari dia, seseorang yang menggantung hubunganku. (bukan Inceng).
Inceng membalas blackberry messager-ku, dan dia berkata: “coba dengerin dulu aja. Saya mau latihan dulu ya.” Lalu aku mencoba membuka isi voicenote itu, dan aku mendengar ada perempuan yang berbicara: “kenapa kamu tidak suka dengan dia?” yang aku tahu, itu adalah suara dari Inceng. Dengan rasa yang sangat bingung, lalu aku menutup voicenote itu da menyimpannya. Aku tidak berani melanjutkan, karena aku tahu itu bagaimana kelanjutannya. Fix, itu adalah rekaman percakapan Inceng, dia, dan teman saya perempuan.
Aku kembali flashback ke beberapa jam yang lalu. Aku melihat dia seperti menjauh. Teman perempuanku yang aku kira dia baik juga menjauhiku. Tidak layak aku tuliskan namanya disini. Aku sempat mendengar kalimat ketika aku dan teman-teman perempuanku dan juga kebetulan ada dia. Teman perempuanku akan ku samarkan menjadi “Aya”
Aya berbicara sama dia dan bertanya “kenapa kamu tidak suka dia?” kata yang membuatku mengerti ini adalah kode dan juga sindiran buatku. Lalu aku juga mendengar dia berkata “kah saya tidak suka!” damn! Aku benar-benar ingin pulang lebih cepat saat itu.
Kembali ke voicenote. Malamnya aku ke rumah teman untuk refreshing. Aku kalau mempunyai beban atau masalah, selalu pergi sendirian menaiki si merah atau motor merah. Aku suka sendirian, itu membuatku tenang, dan aku bisa mendengarkan lagu sambil bernyanyi saat itu juga. Saat itu aku flashback semua kejadian yang terjadi, aku pun menangis. Aku juga perempuan, punya perasaan. Aku akhirnya pergi kerumah temen smpku Atika di Hartaco Indah. Hartaco adalah tempat yang selalu aku lewati, walaupun aku tak tahu harus kemana. Aku menyuruh atika untuk mendengar isi voicenote dari Inceng. Dia menyanggupi. Atika pun menceritakan isinya, walaupun kata dia ada kalimat yang kurang jelas.
Aku mendapatkan kata-kata. Kata Atika isinya yaitu: dia tidak suka sama aku karena dia ilfeel sama aku. Lalu ada kata “tembak” yang aku ga ngerti juga. Ada kata twitter, updates, dan mengungkit-ungkit. Terakhir, dia bertanya kepada temanku yang ada disana, apakah dia harus menjauhiku.
Aku shock, menangis dalam senyuman. Aku menceritakan apa sebenarnya yang terjadi kepada Atika. Tetesan air mata yang tak terbendung. Atika lama-lama mengerti ceritaku, dan dia setuju akan pendapatku, apa yang sebenarnya aku rasakan.
Aku akan membenarkan semuanya.
Kenapa dia ilfeel sama aku? Apakah dulu dia menganggap aku lebih, ketika kami masih sebatas teman? Aku dulu menganggapnya teman yang asik untuk aku ajak gila-gilaan. Dan aku pikir dia mengerti. Inilah aku ketika bersama teman-temanku yang aku anggap asik. Perasaanku berubah ketika dia mulai berubah. Dia yang selalu ada buat aku, yang aku anggap sahabat itu kemudian menjauh. Dia yang sering curhat sama aku. Aku hanya ingin dia tetap bersamaku dan tidak berubah. Namun, semakin lama semakin ada rasa untuknya. Ini semua karena dia telah berubah. Maafkan aku. Aku hanya ingin sahabatku tetap disini untukku. Yang sekarang telah berubah menjadi, sahabat jadi cinta. Ini sebuah karma.
Kemudian, aku tidak pernah menembak siapapun. Atau dianyakah yang kegeeran? Aku memang seperti ini. Cengengesan. Aku memang tidak pintar, tidak cantik, tapi aku juga punya harga diri. Bukan gengsi.
Oke, masalah twitter dan aku memang suka updates tentang ini. Kenapa? Karena aku hanya ingin meluapkan apa yang aku rasain. Terkadang tidak semua cerita bisa diungkapkan secara bebas. Dia tidak pernah memberiku kesempatan untuk menjelaskan apa yang aku rasakan. Apa yang aku kerjakan dia tidak akan peduli. Aku menulis di twitter, dan mulai belajar berkata-kata. Lalu dia mengatakan aku lebay. Padahal dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang, aku akan mencoba berhenti menulis itu di twitter, kalaupun masih itu adalah sangat-sangat membuatku tertekan. Makanya sekarang aku menulis di blog ini. Agar aku bisa mengungkapkan dan menjelaskan walaupun belum semuanya. :)
Terakhir, katanya dia ingin menjauhiku. Aku tidak tahu harus berkata apa. Yang ada di pikiranku, aku harap kamu jangan pergi membiarkanku sendiri. aku ingin tetap bersamamu. Yang kamu tidak tahu adalah kamu yang membuatku move on dari masa laluku. Aku terjebak masa lalu selama 3 tahun. Lalu aku mengenalmu dan menyukaimu. Aku dapat melupakannya. Aku tidak munafik sih, aku ingin kamu membalas perasaan ini. Karena kamu seperti memberiku “harapan” tapi itu ternyata palsu.
Aku tidak mengerti. But, my life must go on! Aku harus fight fight and fight! Harapan yang menggantung dan terbalas dengan percuma. Teman-temanku tau akan ini, dan aku yakin mereka akan menilaiku salah. Karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang salah ketika saya jatuh cinta? Salahkah saya bisa jatuh cinta? Jatuh cinta adalah hak setiap orang.
Aku hanya berharap semoga teman-teman atau siapapun, jika ingin men-judge aku, tolong berikan aku waktu untuk menjelaskan. Karena, sesungguhnya tidak satupun orang yang tahu siapa dan bagaimana aku yang sebenarnya.
Dan kamu, ya kamu. Terimakasih atas beberapa bulan ini. Terimakasih telah membuatku tertawa, tersenyum, dan tidak merasa sendirian di dalam kelas ini. Kamu adalah orang yang membuat aku menjadi lebih mengerti hidup. Kamu membuat aku move on dari mantanku 3 tahun yang lalu. Selama 3 tahun, aku berada bayang-bayang mantan pacar yang sebenarnya sangat aku sayangi. Entahlah kita akan menjadi apa sekarang. Teman? Bukan. Karena kamu telah menjauh. Sahabat apalagi. Aku selalu berdoa, semoga Tuhan melindungi. Dan semoga kamu sadar, disini aku selalu ada buat kamu, sahabatku.
“lebih baik aku menjauh darimu, dan membiarkanmu berbahagia dengan yang lain. Karena aku hanya ingin dicintai oleh orang yang mencintaiku apa adanya dan menjadi diriku sepenuhnya, bukan aku yang menjadi orang lain…” :’)

Pergi Menjauh~

Mungkin apa yang aku rasakan sekarang tidak pantas di ungkapkan. Kamu bilang aku terlalu berlebihan, tapi kamu tidak bisa mengerti apa yang kuinginkan. Salahkah aku menjauhimu? Aku sekarang memilih untuk menjauhimu, daripada kamu yang menjauhiku. Aku bingung, gimana kelanjutan hubungan ini? Ini adalah salahku, yang terlalu berharap kamu. Awal yang dimulai perkenalan, dan aku yang memperkenalkan diri duluan. Sampai kita akrab dan teman-teman kita sering menjodohkan kita. Kita selalu bahagia, bangga akan ini. Pertanyaan yang sering kita dapat tapi tidak pernah terjawab kebenarannya. Mulai dari: “apakah kalian pacaran?” “nicken kamu di sayang sama …” “kalian itu cocok untuk pacaran” “… kapan kamu tembak nicken?”
Pertanyaan itu lalu kamu jawab dengan tertawa, dengan gaya khasmu yaitu melawak. Aku ikut juga tertawa karna sebenarnya aku salting. Aku senang mendapat pertanyaan itu. Dan terkadang, di setiap malam aku berpikir dan merenungkan semua ini. Aku ingin sebuah kepastian yang membuatku lega. Kita sekarang tidak seperti dulu. Dan hanya aku yang merasakannya, mereka tidak tahu, karna yang mempunyai “feel” itu aku. Aku kangen kamu seperti dulu. Persahabatan yang sangat romantic kata teman kita. Namun semuanya telah berubah.. dan pergi menjauh.
Kamu sering memberiku harapan, membuatku jealous, cuek denganku, itu yang mebuatku tidak mengerti apa maumu. Aku ingat saat kamu pernah bilang ke aku “aku tidak tau apa maumu.” Pertanyaan yang seharusnya berbalik ke kamu sekarang, “nicken tidak mengerti apa maumu.”
Sepertinya semua telah berubah, sepertinya kamu mulai mencoba menjaga jarak. Aku tidak mengenalmu seperti orang yang aku kenal dulu. Aku adalah orang yang susah move on. Selama 3 tahun aku terperangkap oleh cinta yang telah kandas. Orang yang membuatku bahagia saat itu, walaupun kita beda keyakinan. Sekarang aku menemukanmu, di ujungku patah hati~ itu adalah penggalan lirik lagu seventeen yang menggambarkan perasaanku saat ini. Sekarang kamu yang membuatku move on dari dia. Dulu kamu membuatku tertawa, dan sekarang? Kamu sering membuatku menangis kalau mengingat semuanya telah berubah. Apa sih susahnya bilang suka? Bilang sayang? Ataukah memang kamu tidak menyayangiku? Apa itu harapan palsumu? Berikan aku jawaban sekarang. Maafkan aku tidak berani mengatakan langsung ke kamu. Aku perempuan, yang sangat malu. Dan aku harap kamu member kode akan jawabannya. Aku mohon, ketika kamu selesai membaca ini kamu bisa mengatakannya ke aku. Kalau kamu sayang, tolong katakana. Jangan terlalu lama menahanku disini. Suatu saat ketika kamu butuh aku, dan aku telah pergi menjauh darimu.. maafkan aku. Ini adalah pilihanku. :’)